Murid gagal, mahasiswa bandal, prestasi fatal. Ini merupakan ancaman yang berat bagi seseorang dalam menghadai masa depan. Tapi apakah kehancuran masa depan bisa dilihat hanya dari prestasi akademik ? Ohhh... Tentu jawaban saya TIDAK! Loh kenapa begitu? Ya, karena kemenagan dalam kesuksesan bukan hanya dapat dilihat dari prestasi akademik, melainkan juga dapat dilihat dari sisi kepribadian. Nah loh, kepribadian yang seperti apa yang akan sukses? Kepribadian yang sukses itu dimulai dengan rasa kesungguhan ingin sukses dari dalam diri. Artinya apa? Ah banyak nanyak nih dari tadi... Artinya gini, kalau setiap pribadi yang baik memiliki kesungguhan dalam mencapai apa yang ia inginkan meski tidak memiliki bekal akademik yang tinggi sudah pasti ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Terlepas usaha itu lama atau lebih cepat dari yang diperkirakan. Sampai di sini sudah ada gambaran ?
Nah saudaraku, jika ingin meraih sukses gak perlu sekolah tinggi-tinggi. Tapi pendidikan yang tinggi juag salah satu jalan menuju kesuksesan. Wops... Itu artinya, rajin sekolah gak menjamin sukses tapi gak mau sekolah susah sukses. Hanya segelintir manusia yang tidak sekolah dan memiliki background pendidikan "rendah" dan "nonformal" yang sukses. Bangku sekilah yang saat ini saya, anda, mereka dan kita semua duduki, tidak menjamin masa depan yang cerah. Itu semua sebatas nilai di atas kertas yang didalamnya tercantum keterangan data diri Anda dan stempel pengesahan agar orang lain percaya. Tapi, apakah selembar kertas iru menjamin? TIIIDAAAK. Yang menjamin adalah skill yang Anda miliki, bukan ijazah yang Anda miliki. Banyak kok orang sukses yang gak punya ijazah tapi beli ijazah dari kesuksesannya. Gak perlu deh saya beritahu nama-namanya, ntar masuk penjara pulak saya setelah nulis nih blog. Be... Tentu Anda sudah pernah mendengar hal tersebut bukan ?
Saat ini kebanyakan dosen, guru, bahkan orang tua menyalahkan anak-anaknya kenapa nilai mereka jatuh atau bisa dibilang rusak gitu. Bukan berarti saya sebagai penulis orang yang suka melawan guru atau orang tua. Tapi saya menilai dari sisi orang ke tiga yang melihat temen-temennya diperlakukan seperti budak. Mereka di suruh sekolah di jurusan yang tidak mereka inginkan, hobby renang di suruh maen gitar, hobby nya futsal disuruh nge-band. Kan gak sesuai keinginan. Bahkan pengakuan dari kebanyakan temen-temen saya di ekonomi, pas saya tanya kenapa masuk ekonomi jawab mereka ya memenuhi harapan orang tua yang ingin anaknya kerja di kantoran yang pastinya di bank. Jangan salah, sekrang banyak orang kerja tepat pada bukan bidangnya. Ngerti gakkk... ???? Nah tu dia, mahsiswa jebolan pertanian lulus sarjana kerja di bank, harusnya kan kerja di perkebunan ya minimal di departemen pertanian lah atau pusat pembudidayaan apa gitu. Ini gak, malah banyak yang kerja di bank, pns kerja di pemda bagian administrasi dan sebagainya. Gak percaya ? Cek aja sendiri noh di bank-bank dan instansi pemerintahan banyak yang titlenya gak sesuai denagn ekerjaan. Artinya apa? (Nah nuh, naya arti lagi) Tidak selamanya titlr itu menjadi kebanggan dalam sebuah pekerjaan atau jabatan. Tapi yang dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan adalah kemampuan alias skill. Samapai di sini masih belum donk ?
Kalau begitu lanuttt,,, eh lanjuttt....
Saudara saya yang terkasih (ah,,, macam baek kali lah ngasih-ngasih). dunia ini penuh dengan misteri, (hihi kebanyakan nonton misteri nih). Ehmm... maksud saya dalam kehidupan itu tidak bisa kita menebak bagaimana kehidupan siapa kedepannya bagaimana termasuk diri Anda sendiri. Berdasarkan pengalaman hidup yang sudah saya alami bahwa, tidak semua rencana itu berjalan semestinya, ya walaupun tercapai juga tujuannya. Sama halnya, Anda memilih jurusan ekonomi akuntansi dalam perkuliahan di sebuah universitas gitu. Nah, setelah lulus Anda berharap bisa berkerja dan mendapatkan gaji di sebuah bank. Tapi dalam kenyataannya Anda memang mendapatkan pekerjaan yang gajinya serupa dengan jabatan yang Anda harapkan tapi kembali pada tujuan awal Anda, Anda ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup bahkan kalau bisa lebih. Allah memberikan jalan yang terbaik dalam setiap kehidupan. Tapi dengan jalan yang Allah tentukan, bukan Anda yang menentukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa kepadanya agar kelak kita bisa menikmati apa yang telah kita perjuangkan selama ini.
Seomoga Membantu.
Salam CIUM slam Creative
Saat ini kebanyakan dosen, guru, bahkan orang tua menyalahkan anak-anaknya kenapa nilai mereka jatuh atau bisa dibilang rusak gitu. Bukan berarti saya sebagai penulis orang yang suka melawan guru atau orang tua. Tapi saya menilai dari sisi orang ke tiga yang melihat temen-temennya diperlakukan seperti budak. Mereka di suruh sekolah di jurusan yang tidak mereka inginkan, hobby renang di suruh maen gitar, hobby nya futsal disuruh nge-band. Kan gak sesuai keinginan. Bahkan pengakuan dari kebanyakan temen-temen saya di ekonomi, pas saya tanya kenapa masuk ekonomi jawab mereka ya memenuhi harapan orang tua yang ingin anaknya kerja di kantoran yang pastinya di bank. Jangan salah, sekrang banyak orang kerja tepat pada bukan bidangnya. Ngerti gakkk... ???? Nah tu dia, mahsiswa jebolan pertanian lulus sarjana kerja di bank, harusnya kan kerja di perkebunan ya minimal di departemen pertanian lah atau pusat pembudidayaan apa gitu. Ini gak, malah banyak yang kerja di bank, pns kerja di pemda bagian administrasi dan sebagainya. Gak percaya ? Cek aja sendiri noh di bank-bank dan instansi pemerintahan banyak yang titlenya gak sesuai denagn ekerjaan. Artinya apa? (Nah nuh, naya arti lagi) Tidak selamanya titlr itu menjadi kebanggan dalam sebuah pekerjaan atau jabatan. Tapi yang dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan adalah kemampuan alias skill. Samapai di sini masih belum donk ?
Kalau begitu lanuttt,,, eh lanjuttt....
Saudara saya yang terkasih (ah,,, macam baek kali lah ngasih-ngasih). dunia ini penuh dengan misteri, (hihi kebanyakan nonton misteri nih). Ehmm... maksud saya dalam kehidupan itu tidak bisa kita menebak bagaimana kehidupan siapa kedepannya bagaimana termasuk diri Anda sendiri. Berdasarkan pengalaman hidup yang sudah saya alami bahwa, tidak semua rencana itu berjalan semestinya, ya walaupun tercapai juga tujuannya. Sama halnya, Anda memilih jurusan ekonomi akuntansi dalam perkuliahan di sebuah universitas gitu. Nah, setelah lulus Anda berharap bisa berkerja dan mendapatkan gaji di sebuah bank. Tapi dalam kenyataannya Anda memang mendapatkan pekerjaan yang gajinya serupa dengan jabatan yang Anda harapkan tapi kembali pada tujuan awal Anda, Anda ingin mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup bahkan kalau bisa lebih. Allah memberikan jalan yang terbaik dalam setiap kehidupan. Tapi dengan jalan yang Allah tentukan, bukan Anda yang menentukan. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa kepadanya agar kelak kita bisa menikmati apa yang telah kita perjuangkan selama ini.
Seomoga Membantu.
Salam CIUM slam Creative
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih jika Anda bersedia menanggapi tulisan pada Blog Ini
Salam CIUM salam BAIK
...Create Inspiration Your Mind...